Hallo lagi!!! kali ini saya akan membagikan beberapa info tentang prinsip dan pengertian dari seni rupa 2d dan 3d...nah simak berikut ini
SENI
RUPA 2 DIMENSI
Seni
rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki dua sisi saja,
yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak
mempunyai unsur ketebalan.
Contoh :
Contoh :
1.
Lukisan
2.
Seni Grafis
Adalah cabang seni rupa yang berbentuk 2 Dimensi yang proses
pembuatan karyanya dengan menggunakan teknik cetak
Teknik – teknik dalam seni rupa 2 dimensi
- Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan
cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga
menghasilkan warna pekat dan padat.
- Teknik Transparan yaitu teknik menggambar /
melukis dengan menggunakan cat air, dengan sapuan warna yang tipis
sehingga hasilnya nampak transparan.
- Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong
kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk lukisan yang realis atau
abstrak.
- Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat)
adalah merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk
tiga dimensi.
Unsur – unsur Seni rupa 2
dimensi
a.
Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.
f. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya;
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.
f. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya;
- Warna Primer, yakni warna dasar atau warna
pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer
terdiri dari merah, kuning, dan biru,
- Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh
dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) ,
dan hijau,
- Warna Tersier, yakni warna yang merupakan
hasil percampuran kedua warna sekunder,
- Warna analogus, yaitu deretan warna yang
letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna
ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan
lain-lain,
- Warna komplementer, yakni warna kontras yang
letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan
ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
g. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.
h. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.
PRINSIP SENI RUPA
1.
Kesatuan
Kesatuan atau unity adalah
prinsip yang menunjang bagaimana unsur-unsur dalam seni rupa saling berpadu
satu sama lain sehingga saling menunjang dalam membangun sebuah komposisi yang
menarik dan indah. Di antara prinsip prinsip seni rupa yang lain, kesatuan
adalah modal awal yang harus ditunjang oleh prinsip lainnya sehingga dapat
menjadikan sebuah karya seni bernilai estetis.
2.
Keselarasan
Suatu kesatuan unsur-unsur karya seni rupa hanya akan dikatakan
indah dan memiliki nilai estetis bila mereka berpadu dengan selaras.
Keselarasan atau harmonis adalah
kaitan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk, pencahayaan, warna dalam
menciptakan suatu keindahan.
3.
Penekanan
Penekanan atau kontras adalah
prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari dua unsur yang berlawanan dan
saling berdekatan. Penekanan akan membuat sebuah karya seni tidak bersifat
monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok pada bentuk, warna, dan
ukuran sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik.
4.
Irama
Irama atau rythm adalah
prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur.
Pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur bisa berupa garis, bentuk, atau
variasi warna. Pengulangan yang sama akan terasa statis, sedangkan pengulangan
yang dilakukan secara bervariasi akan menghasilkan irama harmonis yang dapat
meningkatkan nilai estetika dari karya seni yang dibuat.
5.
Gradasi
Gradasi adalah susunan warna yang didasari pada tingkatan
tertentu pada sebuah karya seni. Di antara prinsip prinsip seni rupa, gradasi
merupakan prinsip yang paling sering diterapkan dalam pembuatan mozaik,
karikatur, lukisan, dan seni rupa 2 dimensi lainnya. Gradasi akan membuat sebuah
karya menjadi lebih hidup.
6.
Kesebandingan
Kesebandingan atau proporsi adalah
prinsip seni rupa yang mengacu pada keteraturan dan penyesuaian dari wujud
karya seni rupa yang diciptakan. Sebagai contoh, ketika hendak membuat lukisan
manusia, pelukis harus pandai menyesuaikan ukuran antara mata, hidung, mulut,
alis, dagu dan bagian tubuh lainnya agar selaras. Begitu pun dalam proses
pembuatan karikatur. Ukuran-ukuran dari unsur seni rupa yang terdapat di
dalamnya harus berada dalam perbandingan yang proporsional.
7.
Komposisi
Di antara prinsip prinsip seni rupa yang lain, komposisi menjadi
prinsip yang paling penting dalam mendasari keindahan dari sebuah karya seni.
Komposisi sendiri merupakan organisasi dari unsur-unsur seni rupa yang disusun
menjadi teratur, serasi, dan menarik.
8.
Keseimbangan
Dan prinsip
yang terakhir adalah keseimbangan atau balance.
Keseimbangan adalah prinsip yang bertanggung jawab pada kesan dari suatu
susunan unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yang
diatur sedemikian rupa melalui prinsip kesemibangan akan menjadi daya tarik
bagi para penikmat karya seni.
A.
Bahan dan
Media Bahan adalah zat yang digunakan untuk melukis, yang terdiri dari:
1.Pensil; dibuat dengan campuran grafitda tanah liat. 2.Konte; bertekstur halus
dan berwarna sangar hitam. 3. Pensil warna; terdiri dari bermacam-macam warna
yang bertekstur lembut 4. Krayon; terbuat dari unsur lilin dan kapur 5. Pena;
beris tinta yang biasanya berwarna, hitam, biru, dan merah. 6. Cat cair; bahan
untuk melukis di atas kertas, bersifat transparan dan mudah larut. 7. Cat
minyak; membutuhkan waktu yang lama (beberapa hari) untuk mengering. 8. Kanvas;
kain yang berlapis cat campur lem 9. Kuas; untuk menggoreskan cat 10. Palet;
tatakan/wadah untuk menaruh dan mencampur warna-warna cat. 11. Komputer; untuk
teknik-teknik tertentu seperti gambar-gambar digital. 12. Kertas; Media untuk
melukis.
Pengertian, Teknik dan Jenis-Jenis Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi Beserta
Penjelasan Lengkapnya
Terdapat banyak sekali karya seni
rupa 2 dimensi di sekitar kita. Setiap benda yang dipajang di ruangan tertutup
maupun terbuka merupakan sebuah karya seni rupa.
Pengertian
Seni Rupa 3 Dimensi
Seni rupa 3 dimensi adalah karya
seni yang dibatasi tidak saja dengan sisi panjang dan lebar, namun juga
dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni
yang mempunyai volume dan menempati sebuah ruang.
Sehingga unsur ruang inilah yang
menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi.
Selanjutnya seni 3 dimensi terus mengalami perubahan, baik dari sudut
pandang, model ruang, pola berkarya hingga jenisnya.
Teknik-Teknik Seni
Rupa 3 Dimensi
Dalam pembuatan sebuah karya
seni masing-masing daerah di Indonesia memiliki bahan dan media yang
berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan daerahnya.
Hal tersebut juga berlaku pada
seni rupa 3 dimensi, berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa dipakai dalam
proses pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:
1. Teknik
Aplikasi
Sebuah karya hias dalam seni
menjahit dengan cara menempelkan bermacam-macam guntingan-guntingan kain yang
berbentuk hiasan seperti binatang, bunga maupun bentuk lainnya pada sebuah kain
lain sebagai hiasan.
2. Teknik
Mozaik
Teknik membuat karya seni dengan
cara menempel benda 3 dimensi yang diatur dan ditata dengan sedemikian rupa
sehingga menghasilkan lukisan.
3. Teknik
Merakit
Teknik membuat sebuah karya seni
dengan cara menyambung beberapa potongan bahan. Cara ini disebut dengan merakit
dan hasil karyanya disebut rakitan. Cara menggabungkan bahan tersebut dapat
dengan cara dipatri, disekrup, mengelas atau dengan cara lainnya.
4. Teknik
Pahat
Teknik membentuk suatu karya seni
dengan membuang bahan yang tidak dibutuhkan. Cara membuatnya dapat memakai alat
pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan atau media yang dipakai adalah bahan
keras seperti batu, gips, kayu dan bahan lainnya.
5. Teknik
Menuang atau Cor
Karya seni yang dihasilkan dengan cara
menuang bahan cair yang dituang pada sebuah alat cetakan. Setelah bahan cair
tersebut mengeras, kemudian dikeluarkan dari cetakan. Bahan cair yang dipakai
biasanya seperti semen, logam, gips atau karet.
Nah...setelah melihat pos diatas semoga saja bermanfaat bagi kalian dan jangan lupa follow akun ku dan share blog ku ya :)
Nah...setelah melihat pos diatas semoga saja bermanfaat bagi kalian dan jangan lupa follow akun ku dan share blog ku ya :)
Desain dasar 3 dimensi dengan prinsip tranformasi. Volume trik
ReplyDelete